
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Di Pangkalan Bun, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting, serta cara mendeteksi dan mencegahnya sejak kehamilan.
1. Apa Itu Stunting?
Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dibandingkan dengan standar pertumbuhan yang sesuai untuk usianya. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan. Anak yang mengalami stunting berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk gangguan belajar dan produktivitas yang rendah.
2. Bahaya Stunting bagi Anak
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius, antara lain:
- Keterlambatan Perkembangan: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah dan kesulitan dalam berinteraksi sosial.
- Risiko Penyakit: Anak yang stunting lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak berkembang dengan baik.
- Dampak Ekonomi: Stunting dapat memengaruhi produktivitas di masa dewasa, yang pada gilirannya dapat berdampak pada ekonomi keluarga dan negara.
3. Cara Mendeteksi Stunting
Deteksi dini stunting sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih serius. Beberapa cara untuk mendeteksi stunting meliputi:
- Pengukuran Tinggi Badan: Mengukur tinggi badan anak secara rutin dan membandingkannya dengan standar pertumbuhan yang ditetapkan oleh WHO.
- Pemeriksaan Gizi: Melakukan pemeriksaan gizi secara berkala untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
- Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan: Mengunjungi puskesmas atau dokter untuk mendapatkan saran dan pemeriksaan lebih lanjut jika ada kekhawatiran tentang pertumbuhan anak.
4. Mencegah Stunting Sejak Kehamilan
Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh ibu hamil untuk mencegah stunting pada anak:
- Nutrisi yang Baik: Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Makanan seperti sayuran hijau, buah-buahan, daging, ikan, dan produk susu sangat dianjurkan.
- Konsultasi Rutin: Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Ini juga termasuk pemeriksaan gizi dan suplemen yang diperlukan.
- Edukasi tentang ASI: Memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya menyusui eksklusif selama enam bulan pertama dan melanjutkan hingga dua tahun untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Pola Hidup Sehat: Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan, serta menjaga kesehatan mental ibu.
Stunting adalah masalah serius yang dapat memengaruhi masa depan anak dan masyarakat secara keseluruhan. PAFI Pangkalan Bun mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan ibu hamil dan anak, serta melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan deteksi dini dan pencegahan yang baik, kita dapat memastikan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. Mari bersama-sama berkomitmen untuk mencegah stunting demi masa depan yang lebih baik!